Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh kutu / tungau / mite (Sarcoptes scabei). Kutu ini berukuran sangat kecil dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Penyakit Scabies ini juga mudah menular dari manusia ke manusia , dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Scabies mudah menyebar baik secara langsung melalui sentuhan langsung dengan penderita maupun secara tak langsung melalui baju, seprei, handuk, bantal, air yang masih terdapat kutu Sarcoptesnya.
Penyakit kulit scabies kulit bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu yang menonjol adalah disebabkan oleh semacam tungau atau kutu kecil, yang disebut scabies. Penyakit scabies masih kurang familiar di masyarakat.
Orang awam yang terkena penyakit ini biasanya tidak tahu penyebabnya dan menyebut dirinya terkena penyakit kudis atau di Bali sering dikenal dengan sebutan kerek. Sebenarnya seperti apakah penyakit scabies ini? Walaupun istilahnya belum dikenal luas, penyakit ini banyak mengenai masyarakat yang bermukim di daerah padat penduduk dan lingkungan yang kotor atau sering disebut daerah kumuh. Scabies dapat menular dengan cara sentuhan langsung dengan kulit penderita maupun secara tidak langsung melalui baju, handuk, dan seprai yang digunakan penderita. Mengingat penyakit ini menyerang sekelompok orang maka sering disebut sebagai penyakit berkelompok.
Scabies yang menyerang kulit manusia berupa kutu atau tungau kecil yang disebut Sarcoptes scabiei var hominis. Tungau ini hidup di lapisan terluar kulit dan memiliki ukuran yang sangat kecil yang hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop. Makhluk ini ada yang berjenis kelamin jantan dan betina. Keunikan makhluk ini, antara pejantan dan betina melakukan perkawinan sekali selanjutnya pejantan akan mati. Tungau betina tetap melanjutkan tugasnya menggali terowongan di lapisan terluar kulit dengan kecepatan 2-3 milimeter per hari. Hewan semacam ini akan menghasilkan 2-4 butir telur per hari dan jumlah telur yang dihasilkan selama hidupnya berjumlah 40-50 butir. Setelah 3-4 hari, telur akan menetas menjadi larva, 2-3 kemudian larva akan menjadi nimfa, dan akhirnya nimfa akan menjadi tungau dewasa. Rentang waktu yang diperlukan tungau melewati seluruh siklus hidupnya berkisar 8-12 hari.
Celakanya penyakit ini dirasakan semakin mengganggu penderita pada malam hari. Tungau betina melakukan perusakan kulit lebih intensif pada malam hari dengan cara menggali terowongan dan terus memperpanjang terowongan tersebut. Hal ini akan dirasakan sangat gatal oleh penderitanya terutama di malam hari. Terowongan ini dapat dilihat di permukaan kulit berupa garis tipis yang panjangnya kira-kira setengah inchi. Pada ujung terowongan dapat dilihat adanya benjolan kecil berwarna kemerahan dan biasanya disertai luka gores akibat garukan karena rasa gatal yang sangat luar biasa. Terowongan dapat ditemukan hampir di seluruh tubuh penderita kecuali daerah muka. Tungau ini suka menggali terowongan terutama di daerah yang lembab dan memiliki lapisan kulit yang tipis sebagai contoh, di antara lipatan jari tangan dan kaki, pergelangan tangan dan kaki, lipatan paha, lipatan perut, pantat serta daerah vital. Beberapa waktu kemudian setelah terkena penyakit ini, terowongan yang di gali si Kecil Scabies akan sulit terlihat karena terjadi reaksi peradangan dan infeksi sekunder pada kulit disertai dengan keluarnya nanah. Penyakit ini telah dapat didiagnosis ketika munculnya gejala gatal yang dirasakan penderita semakin bertambah kuat pada malam hari, mengenai sekelompok orang, dan adanya terowongan pada kulit penderita. Untuk mengetahui lebih pasti, bisanya dokter mengambil sedikit kerokan dari terowongan tersebut untuk diamati di bawah mikroskop. Dengan cara itu dokter dapat melihat langsung si Kecil Scabies yang masih hidup, telur, maupun kotorannya.
Ciri-ciri penyakit kulit scabies adalah :
Berikut ini gejala penyakit kulit scabies yang bisa anda waspadai Gejala Penyakit Scabies ditunjukkan dengan warna merah, iritasi dan rasa gatal pada kulit yang umumnya muncul di sela-sela jari, siku, selangkangan, dan lipatan paha. betina. Gejala lainnya muncul gelembung berair pada kulit. gejala lain adalah munculnya garis halus yang berwarna kemerahan di bawah kulit yang merupakan terowongan yang digali Sarcoptes.
Dokter biasanya memastikan penyakit scabies dengan menemukan terowongan bawah kulit dan terdapat kutu atau telur sarcoptes pada pemeriksaan kerokan kulit.
Pencegahan Penyakit Scabies yang paling utama adalah menjaga kebersihan badan dengan mandi secara teratur, menjemur kasur, bantal dan sprei secara teratur serta menjaga lingkungan di dalam rumah agar tetap mendapat sinar matahari yang cukup, tidak lembab, dan selalu dalam keadaan bersih.
Tindakan yang sangat penting untuk pengobatan penyakit scabies ini adalah memutus mata rantai penularan. Sehingga pengobatan penyakit scabies biasanya dilakukan secara masal agar mata rantai penularan dapat dibasmi secara cepat dan tuntas
:
1. Terlihat garis berbentuk seperti lorong di atas kulit pada bagian tubuh manapun terkecuali wajah, yang disebabkan aktivitas tungau pada lapisan kulit. Biasanya dibarengi dengan rasa gatal sebagai akibat tungau terus bergerak di dalam kulit dan mengeluarkan kotoran.
2. Rasa gatal yang intens terutama pada malam hari atau saat suhu tubuh meningkat seperti saat olahraga atau setelah mandi air hangat,
3. Iritasi jerawat, kulit kemerahan (ruam), timbul benjolan, ruam gatal pada pergelangan tangan, lipatan tangan (siku dan ketiak), sela-sela jari-jari, lipatan kaki, lipatan payudara, penis, pinggang, dan bokong serta sering diikuti infeksi sekunder (luka), misalnya akibat bakteri. Jika ruam digatuk, dapat menyebabkan luka kulit (lecet) dan mudah terinfeksi bakteri bila tidak segera ditangani,
4. Pada bayi, biasanya timbul bisul di bagian kepala, wajah, leher, telapak kaki dan telapak tangan.
Tips mencegah kudisan :
1. Bersihkan seluruh bagian rumah, mulai dari lantai, karpet, lemari, dll, anda bisa gunakan cairan pembersih yang mengandung disinfektan.
2. Hilangkan semua debu yang menempel pada perabotan dengan alat vacum cleaner
3. Sering mengganti dan mencuci barang yang bersentuhan dengan kulit, seperti pakaian, seprei, sarung, selimut, handuk, taplak meja, sarung bantal, dsb dicuci dengan air mendidih, jemur dibawah terik matahari, dan di setrika, untuk mematikan kutu atau tungau yang menempel pada benda tersebut.
4. Menjaga lingkungan tempat tinggal tetap bersih dan menjalankan gaya hidup sehat
Cara Mengobati kudisan yang Ampuh :
1. Jangan menggaruk kulit yang mengalami kudis karena ini bisa menimbulkan infeksi.
2. Mandi dengan air yang telah diberi larutan antiseptic (seperti dettol™, PK, dsb) atau anda dapat juga menggunakan sabun antiseptic
3. Keringkan tubuh dengan handuk yang bersih (baru)
4. Pada waktu pagi dan malam hari, oleskan krim mengandung Permethrin 5 % yang banyak dijual di apotek (contoh Scabimite Krim™), atau Scabicid Cream™ (yang mengandung gammexane dan usnic acid/asam usnat ) pada seluruh tubuh terutama pada bagian yang gatal, sela-sela tubuh, lipatan-lipatan tangan dan kaki, organ intim, punggung, pantat, dan bagian lain yang tersembunyi. Kedua krim ini banyak dipakai dan telah terbukti efektif untuk pengobatan scabies serta membasmi tungau serta telur/larva Sarcoptes scabiei yang berada pada lapisan kulit.
5. Biarkan krim tersebut di tubuh anda selama kurang lebih 8 hingga 24 jam agar meresap. Selama pengobatan ini biasanya anda mungkin akan merasa gatal selama beberapa hari. Hal ini adalah sebagai reaksi obat terhadap tungau tersebut, dan setelah tungau mati maka rasa gatal akan berangsur-angsur hilang dengan sendirinya.
6. Setelah 12-24 jam, bersihkan sisa krim yang menempel di tubuh dengan cara mandi air hangat.
7. Ulangi pengobatan ini 1 minggu kemudian.
8. Jika Permethrin, gammexane+usnic acid, tidak efektif mengobati kasus scabies pada penderita tertentu, bisa dicoba dengan menggunakan Malathion Lotion, namun untuk lotion ini biasanya harus diresepkan oleh dokter.
9. Jika cara ini tidak berhasil dan kondisi sudah kudis sedemikian parah serta sistem kekebalan tubuh menurun, sebaiknya segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang terbaik. Dokter biasanya akan meresepkan obat Invermectin, dan bila sampai terjadi infeksi pada bagian kulit yang berkudis, dokter juga akan memberikan obat antibiotik
Tag : penyakit kulit scabies pada manusia ,penyakit scabies pada manusia ,artikel penyakit kulit scabies ,cara penyakit kulit scabies ,obat penyakit kulit scabies ,penyakit kulit scabies dan obatnya,penyakit kulit scabies kesehatan ,scabies pada sapi
Tag : penyakit kulit scabies pada manusia ,penyakit scabies pada manusia ,artikel penyakit kulit scabies ,cara penyakit kulit scabies ,obat penyakit kulit scabies ,penyakit kulit scabies dan obatnya,penyakit kulit scabies kesehatan ,scabies pada sapi