-->

Type something and hit enter

ads here
On
advertise here
Cara Atasi Demam Pada Bayi dan Balita- Si kecil demam pasti akan membuat kitas resah dan panik namun yang terpenting adalah tindakan bukan sebuah kepanikan . Apakah ada cara yang baik untuk mengatasi dan mengobati demam pada anak? Apakah penanganan demam harus segera dibawa ke dokter? Dan hal-hal apa sajakah yang membuat anak bisa terkena demam? Lalu bagaimanakah cara dan menyikapi penyakit demam yang benar?

Orangtua ketika melihat anaknya demam biasanya hal yang dilakukannya adalah dengan mengkompres kepalanya dan memberinya obat penurun panas. Banyak obat penurun panas yang tersedia baik itu di apotik maupun di warung-warung. Hal tersebut dilakukan karena para orangtua beranggapan bahwa demam adalah penyakit yang harus segera diobati. Bahkan beberapa orangtua langsung membawanya ke rumah sakit untuk segera diobati

Penanganan Demam Pada Anak

Dari pengalaman pribadi, apabila bayi saya panas, hampir tidak pernah saya beri obat penurun panas. Ini saya lakukan semenjak usianya 1 tahun. Saya hanya memberinya parutan kunyit dicampur madu atau sirup kurma untuk anak. Menggunakan ramuan tradisional alami ini, terbukti sangat manjur. Biasanya demam anak saya berangsur pulih. Sekali lagi, tanpa ‘obat’ kimia saya berhasil menyembuhkan demam anak saya.

Jadi buat para bunda saya sarankan, jangan terlalu cepat mengambil keputusan untuk memberi obat penurun panas kepada buah hatinya. Karena menurut beberapa pakar, panas anak itu berfungsi untuk membunuh virus atau bakteri yang terdapat dalam tubuh anak itu sendiri. Jadi bayangkan apabila panas tersebut kita turunkan paksa dengan obat-obatan, jadi virus maupun bakteri yang ada pada tubuh anak pun harus dibasmi pula dengan obat-obatan yaitu antibiotic. Sedangkan ada antibiotic alami yang sangat aman digunakan untuk bayi dan balita kita, yaitu kunyit.

Perawatan lain ketika bayi atau balita demam selain diberi kunyit yang dicampur dengan madu atau sari kurma yaitu beri asupan bayi atau balita dengan sup yang banyak mengandung kaldu ayam.

Jangan kenakan bayi atau balita anda baju atau selimut yang tebal. Hal ini berbahaya karena dapat mengakibatkan bayi atau balita anda dehidrasi. Berikan bayi atau balita anda baju yang tipis dan menyerap keringat seperti bahan katun.

Sering diberi asi jika bayi atau balita masih mendapatkan asi, arena selain bayi akan mendapatkan keuntungan dari tidak hanya cairan tambahan, tetapi faktor kekebalan tubuh alami dalam ASI.

Berikan juga banyak asupan air putih untuk menghindari bayi atau balita anda terkena dehidrasi.
Berendam dengan air hangat juga menjadi salah satu cara untuk menurunkan demam bayi atau balita anda.

Rendam bayi anda di air hangat, jangan terlalu lama sampai air berubah menjadi dingin, karena itu akan meyebabkan anak anda malah menjadi menggigil dan meningkatkan suhu tubuhnya.

Oleskan parutan bawang putih yang dicampurkan dengan minyak telon pada telapak kaki bayi atau balita anda. Jangan sampai menutupi seluruh kaki anak anda. Biarkan hal ini semalaman, dan bersihkan keesokan harinya. Cara ini juga dapat membantu meredakan demam bayi atau balita anda.

Namun jika kewalahan kedokterlah , kapan harus ke dokter Kapan Harus Menghubungi Dokter ?

  1. Bayi lebih muda dari 3 bulan dengan suhu rektal 100,4°F (38°C) atau lebih tinggi
  2. Anak usia diatas 3 bulan dengan suhu lebih tinggi dari 102,2°F (39°C)
  3. Hubungi dokter jika anak yang lebih tua mengalami demam / panas kurang dari 102,2°F (39°C) tetapi juga:
  4. Tidak mau makan dan minum
  5. Mengalami diare persisten atau muntah berulang
  6. Memiliki tanda-tanda dehidrasi (buang air kecil kurang dari biasanya, tidak mengeluarkan air mata ketika menangis, kurang waspada dan kurang aktif dari biasanya)
  7. Memiliki keluhan tertentu (misalnya, sakit tenggorokan atau sakit telinga)
  8. Masih mengalami demam setelah 24 jam (pada anak-anak dibawah 2 tahun) atau 72 jam (pada anak-anak diatas 2 tahun)
  9. Mengalami demam berulang, bahkan jika hanya turun beberapa jam setiap malam
  10. Memiliki masalah kesehatan kronis seperti penyakit jantung, kanker, lupus, atau anemia sel sabit
  11. Terdapat ruam pada kulit
  12. Mengalami sakit ketika buang air kecil